Tanpa kita sedari kadang2 kita sering bercakap dengan diri sendiri. Kadang kita merasa malu, mungkin orang lain menganggap kita gila. Self-talk atau monolog terjadi pada semua orang, dari budak2 kecik sehinggalah yang dewasa.
Aku pun selalu camni, duk depan cermin, bercakap dengan diri sendiri dan pandang diri sendiri, aku juga akan bertanya, "aku ke yang berdiri depan cermin??" dan jauh disudut hati, aku akan mengingati segala-galanya dari zaman keanakan sehingga lah dewasa ini.
Aku pun selalu camni, duk depan cermin, bercakap dengan diri sendiri dan pandang diri sendiri, aku juga akan bertanya, "aku ke yang berdiri depan cermin??" dan jauh disudut hati, aku akan mengingati segala-galanya dari zaman keanakan sehingga lah dewasa ini.
Menurut seorang psikologi bernama Toge Aprilianto, self-talk atau monolog kadang2 atau selalu menjadi hal yang paling dominan dalam diri seseorang. "Semua perilaku kita sebenarnya merupakan hasil dari self-talk yang sudah dilatih, terus diulang, dan akhirnya menjadi shortcut ketika kita bertindak," jelasnya.
Self-talk itu berasal dari pengalaman kita sendiri, baik pengalaman peribadi atau melihat pengalaman orang lain. Lama-kelamaan kita mulai mengaplikasikannya dalam hidup kita dan jadi suatu hobi.
Self-talk atau monolog yang kita lakukan membuat kita lebih akrab dengan diri sendiri. Dengan seringnya bercakap-cakap sendiri, sifat-sifat kita akan keluar.
So, kita bukan gila yer.hihi
2 comments:
btol2.
tp self talk ni agak best.
eheh
atok : layan jiwang pun boley.haha
Post a Comment